Sabtu, November 08, 2008

Jenis rokok dan statistik rokok

Pengeluaran masyarakat Indonesia: bahan makanan pokok, rokok, dan SMS.

Rokok: Buatan pabrik dengan ratusan bahan kimia yang mengandung 4.000 racun, biasanya menggunakan filter di ujungnya. Rokok jenis ini ditemukan di seluruh dunia.

Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasa ditemukan di Asia Tenggara dan India.

Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Ada berbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.

Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.

Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di Asia Tenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Ada lagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap dengan hidung atau mulut.

Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti di kafe-kafe.

Rokok tanpa asap dan yang dikunyah seperti permen.

Rokok dengan berbagai rasa, seperti stroberi, apel, delima, permen karet, dan mint.
Rokok dalam angka

Rp 130 triliun
biaya konsumsi tembakau di Indonesia tiap tahun. Penerimaan cukai tembakau tiap tahun sekitar Rp 16,5 triliun.

5,4 juta
orang meninggal dalam setahun karena penyakit yang berkaitan dengan rokok, seperti kanker paru dan penyakit jantung.

100 juta
orang di dunia terbunuh oleh tembakau pada abad ke-20.

37,3%
pelajar Indonesia pernah merokok, 31 persen pertama kali merokok di bawah usia 10 tahun.

8 juta
orang per tahun diperkirakan mengalami kematian akibat tembakau pada 2030. Selama abad ke-21 diperkirakan tembakau membunuh satu miliar orang.

427.948
perokok meninggal di Indonesia dalam setahun. Angka ini setara dengan 22,5 persen total kematian di Indonesia.

20%
dari pendapatan rata-rata [Rp20 ribu per hari] penduduk Indonesia digunakan untuk membeli rokok.

82%
perokok di dunia ingin berhenti merokok. Hanya dua persen yang berhasil tanpa bantuan.
Sumber: Koran Tempo, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Global Youth Tobacco Survey, WHO, Komnas Pengendalian Tembakau.

2 komentar:

  1. ------------------------------------------
    82% perokok di dunia ingin berhenti merokok. Hanya dua persen yang berhasil tanpa bantuan."
    ------------------------------------------
    hebat! saya termasuk yang 2%!

    BalasHapus
  2. hebat euy,,
    saya aja sempet kapok mau berhenti.

    BalasHapus